Jumat, 31 Juli 2009

PIKIRAN MARJUKI: PROGRAM EDC 2009, SMAN 1 KEBOMAS GRESIK

PIKIRAN MARJUKI: PROGRAM EDC 2009, SMAN 1 KEBOMAS GRESIK

PROGRAM EDC 2009, SMAN 1 KEBOMAS GRESIK


PROGRAM EDC 2009 MENJADI ICON SMAN 1 KEBOMAS

Dalam rangka menyiapkan siswa yang dapat mengikuti pembelajaran SBI/RSBI yang menggunakan menggunakan bilingual sebagai bahasa pengantar, maka SMAN 1 Kebomas mengadakan kegiatan "Bedhol Sekolah" , yaitu membawa siswa kelas X dan sebagian siswa kelas XI dan XII untuk mengikuti belajar bahasa Inggris secara intensif di lembaga kursus ternama di Pare Kediri.

Sebanyak 160 siswa kelas X, dan 40 siswa kelas XI IPA, XII IPA, dan XII IPB berangkat ke Pare Kediri melalui 2 gelombang. Gelombang I berangkat tanggal 2 s.d. 16 Agustus, dan gelombang II berangkat tanggal 16 s.d. 30 Agustus 2009. Selama 15 hari siswa digembleng secara intensif di Kampung Pengembangan Bahasa Inggris (English Developmnent Camp) dan diakhiri dengan ujian yang bertifikat.
Kegiatan EDC tidak hanya diikuti siswa akan tepai juga dikuti oleh beberapa guru yang bahasa inggrisnya kurang bagus. Adapun pembelajaran untuk guru inklud atau terintegrasi dengan pembelajaran siswa. Sehingga interaksi komunikasi antara guru dan siswa sudah terkondisi mulai dari pare.


Selasa, 02 Juni 2009

WORKSHOP PENGEMBANGAN SMAN 1 KEBOMAS GRESIK



WORKSHOP PENGEMBANGAN
SMAN 1 KEBOMAS MENUJU RSBI
Oleh: Drs. Marjuki, M.Pd.

SMAN 1 Kebomas Gresik telah melaksanakan Workshop Pengembangan Sekolah Menuju Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang diikuti 47 guru dan 6 karyawan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Profesor Drs. H. Efendi, M.Pd., PHD., dan Tim RSBI SMAN 3 Malang.

Workshop internal atau In House Training (IHT) betul-betul sangat istimewa, karena kehadiran Prof. Efendi dapat memberikan obat mujarab bak pengobatan Ponari. Prof. Efendi mampu menyuguhkan icon-icon yang sangat krusial bagi pengembangan sekolah yang ingin berganti kelamin RSBI. Semua karakteristik out put yang diharapkan sebagai sekolah RSBI di sampaikan secara lugas dan gamblang. Tidak satupun yang tercecer.

Demikian dari Tim SMAN 3 Malang, Abdul Tedy, M.Pd, memaparkan semua seluk beluk menjadi sekolah yang berkelamin RSBI meskipun status RSBI SMAN 3 Malang masih dipending oleh pusat. Akan tetapi semangatnya sebagai RSBI masih luar biasa, semoga badai yang menimpa SMAN 3 Malang cepat berlalu.
SMAN 1 Kebomas menurut pengamatan Prof. Efendi dan Pak Tedy jauh lebih siap untuk menjadi RSBI karena guru-gurunya sangat muda, kemampuan berbahasa inggrisnya luar biasa, hal ini merupakan modal utama. Lain halnya dengan sekolah lain yang RSBI nya on going, artinya sekolah sudah berjalan baru di RSBI kan jadinya tidak jelas, sudah kemampuan bahasa inggrisnya rendah dan motivasinya jauh lebih rendah, alasannya usia sudah tua jadi banyak kesibukan. banyak pekerjaan, banyak kegiatan apalah yang intinya sulit diajak maju.

Akan tetapi saya melihat SMAN 1 Kebomas terdapat segudang potensi. Jadi saya sangat optimis akan dapat menjadi sekolah RSBI dan cepat menjadi SBI, amin. Itulah yang sering terucap berkali-kali dari benak Prof. Efendi dan pak Tedy.
Semoga SMAN 1 Kebomas yang sekarang RSBI bottom up segera menjadi RSBI pusat dan SBI yang sesuangguhnya dengan segudang prestasi, Amin x3, ya Robbal Alamain.

Drs. Marjuki, M.Pd
Ketua Klub Guru Gresik

Jumat, 23 Januari 2009

Ujian Nasional Harga Mati

Benarkah ujian nasional dapat dijadikan tolak ukur kualitas sekolah?

Benarkah Kerja Sama dalam Unas Membantu Orang Tua?

Bukan hal yang tabu kalau sesama siswa sering berceloteh kalau bekerja sama dalam ujian alasan untuk membantu orang tua. Biasanya siswa berceloteh sambil cengengesan merasa tak bersalah dan hal semacam itu dianggap lumrah.

Bagaimana kalau yang bekerja sama itu bukan siswa melainkan guru yang secara diam-diam memberikan jawaban kepada siswa dalam ujian?

Dan bagaimana pula kalau guru diperintahkan oleh kepala sekolah untuk bekerja secara sistematis agar dapat membantu siswa secara total?

Bagaimana menurut Anda?

Bagaimana Kita Menilai Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah?

Seandainya kita sebagai Pengurus Yayasan di suatu Lembaga Pendidikan Swasta atau sebagai Pengawas/Penilik Sekolah/Madrasah, atau sebagai Kepala Dinas/Kepala kantor Depag sedang menilai kinerja bawahannya. Apa yang harus kita lakukan?

Mengembangkan Madrasah Model

Bagaimana caranya kita mengembangkan sekolah/madrasah?
Pertanyaan ini tidak mudah dijawab